Such a good Day
Sepanjang perjalanan tidak ada hening di dalam mobil civic turbo milik Jarrel. Tita pintar membangun komunikasi di antara keduanya, mulai dari nanya kabar Qonita, bahas hobi Jarrel, ngomentarin lampu merah, ibu-ibu yang bawa motor, sampe nebak lagu apa yang selanjutnya akan di putar di radio mobil Jarrel.
“eh ini lagunya siapa deh kok bagus?” Jarrel bertanya sesaat lagu milik GAC di putar di radio mobil nya
“lagunya GAC judulnya Sailor, masa lo gak tau” Jarrel terkekeh mendengar jawaban Tita, memang dia gak tau, playlist nya Jarrel kebanyakan diisi dengan lagu-lagu western pop-rock kayak Artic Monkey, Radiohead, dan Panic! at the Disco.
“Gue jarang dengerin lagunya penyanyi Indo”
“Dih gak nasionalis lo” Tita dengan tertawa meledek Jarrel
“Jiwa gue tetep Indonesia kok, garuda di dadaku”
“Gaya” Tita tertawa mendengar jawaban Jarrel
“Kalo lo suka dengerin lagu apa Ta?” Jarrel bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.
“emm, gue suka denger lagu-lagu nya Daniel Caesar, H.E.R, RINI, siapa lagi ya? Oh kalo penyanyi Indo gue suka dengerin GAC sih”
“Pantes ya lo tau lagu ini- eh Daniel Caesar tuh gue tau lagu nya dia sama H.E.R yang Best Part”
“Oh iya gue suka banget sama lagu itu, it's a sweetest song i've ever heard”
***
“Lo duluan aja, Ta gue mau parkir dulu”
“gue ikut aja deh”
“Yaudah deh” Tadi nya Jarrel mau drop Tita di depan gedung FH, karena jika turun di parkiran akan lebih jauh jalan ke gedung FH, karena harus jalan memitar mengelilingi gedung terlebih dahulu.
Di sepanjang perjalanan menuju kelas mereka masih asik mengobrol hingga sampai di depan pintu kelas.
Jarrel membukakan pintu kelas dan mempersilahkan Tita masuk terlebih dahulu, sambil mengucapkan terimakasih Tita melangkah memasuki kelas dan mendahului Jarrel di belakang nya.
Tita melihat Adistya yang sudah duduk di barisan bangku nomor dua dari depan sedang memperhatikan dia, segera dia menghampiri Adistya dan duduk di sebelahnya. sementara Jarrel berjalan ke arah bangku pojok di belakang dan mengambil tempat duduk di pinggir jendela di samping Bimo.
Pemandangan itu membuat seisi kelas terheran, karena mereka tahu bahwa sebelumnya Jarrel dan Tita tidak sedekat ini dan mereka selayaknya orang asing meksipun ada di kelas yang sama. Tapi sekarang tahu-tahu mereka melihat Jarrel dan Tita datang bersama di kelas pagi ini, jelas sekali kejadian itu akan menimbulkan bahan ghibah baru di kelasnya.
“Jadi beneran lo berangkat bareng Jarrel?”
“sstt” Adistya langsung melemparkan pertanyaan itu sesaat setelah Tita duduk di sebelahnya, Tita hanya menempelkan jari telunjuk di depan bibirnya menandakan jika lebih baik Adistya diam saja.
;markablee