Penjelasan dan Spekulasi
Sesampainya di gerbang rumah, Nata bergegas keluar dari mobil Zaffran dan berjalan cepat memasuki rumahnya.
Pintu cokelat besar itu Nata buka. Sesaat ia melihat sang mama yang sedang membaca majalah dan menikmati secangkir teh nya lalu menoleh ke arah dirinya saat mendengar pintu utama dibuka.
“Nata udah sampai” sapa mama hangat. Hati Nata seakan mencelos memikirkan kembali spekulasi buruk yang ada di otaknya yang bahkan di satu sisi ia merasa tidak mungkin mamanya melakukan hal sejahat itu kepadanya.
“mama sekarang jelasin ke aku semuanya ma” Nata berkata dengan suata bergetar. Langkah kaki Zaffran menginterupsi perhatiannya di belakang, saat ini dia berdiri di ambang pintu tepat di belakang dirinya.
“maksud kamu apa Nat?” “suami kamu?–” ucap mama menggantung setelah melihat Zaffran berdiri di belakang Nata. Nata berjalan mendekat ke arah mama dan menggenggam tangannya erat. Entah kenapa saat itu Nata benar-benar merasa emosional.
“mama jelasin ke aku, kenapa dia jadi suami aku? Kenapa dia bilang dia nikah sama aku padahal jelas-jelas aku gak ngerasa penah nikah sama dia” Tanpa dirinya sadari nada bicara Nata kembali naik. Dia mempertanyakan sebuah pertanyaan yang sedaritadi dirinya simpan kepada sang mama sambil menunjuk wajah laki-laki di belakangnya itu
Sang mama terdiam mendengar pertanyaan menuntut Nata. Raut wajahnya kaget sekaligus bingung. Sang mama tak berani melihat mata Nata, melainkan dia memperhatikan sosok di belakang puterinya tersebut.
“jawab ma” Sang mama masih enggan menjawab. Kesabaran Nata benar-benar di ambang batas saat ini. Sudah cukup, cukup semua lelucon konyol yang sama sekali tidak lucu ini.
“Ma, mama jual aku ke dia kan? Mama jual anak mama sendiri ke laki-laki itu demi uang. Ya kan ma?” akhirnya kata-kata itu terucap dari mulut Nata. Mata mama melebar tak percaya mendengar ocehan yang keluar dari mulut Nata. Dia melepas pegangan tangan Nata dengan kasar, nafasnya memburu, Dan dalam hitungan dekit tangan lembut itu menyentuh pipi Nata dengan keras hingga menimbulkan bunyi. Perih, rasanya perih di pipi dan di hati. Meskipun mama tidak pernah memberikan perhatian lebih kepadanya seperti ia memberikan perhatian kepada adikny, namun baru kali ini Nata merasakan tamparan dari sang mama. Iya baru pertama kali sejak dua puluh tiga tahun Nata hidup ia merasakan tamparan sang Mama.
“Nat” Zaffran berjalan mendekati Nata dan berusaha membuatnya menjauh dari sang mama. Tapi lagi-lagi Nata menepis kasar tangan kekar lelaki tersebut.
“Lepasin gue!”
SUDAH CUKUP NATA, APA-APAAN KAMU INI HAH?” suara mama menggelegar di seluruh penjuru rumah ini Nata meringsut takut kemudian ia kembali menatap mata sang mama.
“Jadi bener ya ma?” Nata berucap lirih. Mama menggeleng frustasi sambil mengusap dahinya melihat kekalutan Nata saat ini.
“akal sehat kamu kemana Renata?” Kemudian Nata menutup matanya lagi dan menangis mendengar ucapan sang Mama
“jelas-jelas kamu maksa mama buat nikahin kamu sama Zaffran dulu. Gak inget kamu hah? Gak inget?!” “ada apa sih di Korea sampai kamu bisa lupain orang terpenting di hidup kamu, ada apa Nata?! Kamu ini kenapa?! Jawab Mama!” “jangan bilang kamu gak ingat betapa cintanya kamu sama Zaffran? Betapa kamu mohon-mohon sama mama buat diizinkan menikah dengan Zaffran sebelum kamu melanjutkan studi mu di Korea? Kamu benar-benar gak ingat?”
Sekali lagi Nata terdiam mendengar penjelasan mama. Dirinya benar-benar tidak mengingat itu semua. Kapan itu terjadi? Kenapa? Bagaimana? Nata benar-benar tidak merasa pernah mencintai laki-laki itu sebegitunya.
Kemudian ia beranjak ke atas meninggalkan mama dan Zaffran menuju kamar. Disisi lain dirinya melihat Jiro memasuki rumah dengan wajah heran dan kaget memperhatikan kegaduhan yang terjadi. Sejenak mata mereka bertemu namun setelah itu Nata langsung membuang muka dan menutup pintu kamar dengan kasar.
Semuanya benar-benar tidak nyata di pikiran Nata. Kapan dan kenapa pun dirinya tidak tahu. Apa benar Nata benar-benar sudah hilang akal?
Siapa yang berbohong disini? Siapa yang salah disini? Pernyataan mama atau memang benar Nata yang tidak mengingat semuanya? Tapi bagaimana bisa?
; markablee