Peluk
Cukup lama Nata menangis di dalam kamarnya. Hingga ja mendengar pintu kamarnya diketuk oleh seseorang dari luar. Namun tidak ada sedikitpun niat untuk membukanya Nata benar-benar terlalu malas untuk bertemu dengan orang-orang di rumahnya.
“kak ini Jiro” Tapi setelah Nata mengetahui siapa yang mengetuk pintunya, Nata bergegas merapihkan diri dan membersihkan air matanya lalu membasuh muka dengan cepat.
“Iya bentar dek”
Setelah mengusap wajahnya dengan handuk kecil yang ia ambil dari lemari bajunya kemudian ia bergegas membuka pintu untuk mempersilahkan Jiro masuk.
“hai” Nata tersenyum di hadapan Jiro. Adiknya memasuki kamar sang kakak perempuannya dengan degan kikuk kemudian berdiri tepat di belakang pintu sesaat setelah dia menutupnya.
Segera Nata merengkuh tubuh jangkung adiknya yang berdiri di hadapannya ini. Memang benar dugaannya bahwa Jiro bertambah tinggi jauh di atasnya bukti nya saja saat ini tinggi Nata hanya sebatas sedada adiknya ini. Ada rasa menyesal di dalam lubuk hati Nata ketika ia menyadari bahwa dirinya melewatkan masa-masa pertumbuhan adiknya sendiri.
“adikku sudah besar, tambah tinggi, tambah ganteng lagi” Nata mengelus surai cokelat Jiro dengan sedikit berjinjit kemudian tangannya berpindah pada dua pundak lebar adiknya ini. Biasanya Jiro selalu melayangkan protesmya saat Nata memperlakukan dia kayak seperti ini. Tapi hari ini tidak ada protes yang keler dari mulut sang adik.
“maaf ya penyambutannya jadi kayak gini” Jiro berucap lirih sambil menunduk. Nata menatap Jiro dengan seksama ia benar-benar terharu melihat tumbuh kembang sang adik baik secara fisik maupun secara emosional. Bukan hanya tubuhnya saja yang bertambah jangkung tapi suaranya juga tambah berat, dan juga sikapnya yang jadi lebih dewasa dibanding dulu. Nata yakin pasti adiknya ini jadi incaran banyak perempuan di kampusnya.
“no, it's okay” Nata tersenyum hangat. Setidaknya ada Jiro di sampingnya. Ada Jiro yang tidak pernah menuntut dia untuk mengingat atau sekedar meminta penjelasan kepadanya. Ada Jiro yang tidak akan bertanya apapun kecuali kabar dan hari-hari Nata selama mereka berjauhan.
; markablee